3 May 2010

bréf allra tíma

2 Mei 2010

Cieeeee~~
Biarkan aku mengatakannya secara informal
ciee, ciee
Anit nggak tau kan akhirnya hari itu datang juga, kekekeke
Berdebar ya?
Setiap Anit ditembak, aku tak pernah ada di samping Anit
tapi ada atau tidaknya aku, yang kali ini aku yakin bisa bertahan sangat lama
kalian harus satu sekolah lagi ya, harus bertahan setidaknya satu tahun
ini sugesti

seperti biasanya
setiap aku membalas suratmu, aku tidak pernah memikirkan hal apa yang akan aku tulis sebelumnya. Aku membaca suratmu lagi dan lagi, lalu memikirkan kalimat yang tepat dan akhirnya timbul kalimat yang sebenarnya tidak terlalu penting. Itu karena aku belum bisa menata kalimat secara efektif. Aku akan berusaha lebih baik.

soal pacar yang kamu katakan, aku mulai berpikir tentang "kakak-adik yang terlihat seperti orang yang berpacaran" atau "sahabat yang tampak sebagai kekasih". Aku tak terlalu mengerti, karena kupikir jika bisa berpacaran kenapa harus berkakak adik atau bersahabat namun sudah lebih dari batasan normal? Memang apa bedanya? Apakah karena terlanjur mengetahui baik buruknya orang itu? Justru kalau sudah mengenal dengan baik, bukannya kita bisa lebih apa adanya dan berterus terang.

Yak sekian
Kita akan terus bersurat seperti ini hingga masing-masing memiliki anak dan cucu
kekeke~

3 Mei 2010

Terima kasih atas ucapan informal-mu itu hahaha
Jujur.
Yang kali ini tidak semenegangkan yang pertama. Kamu memang tidak ada disampingku saat aku ditembak, tapi kamu adalah orang yang selalu ingin kuceritakan pertama kali tentang peristiwa ini, bukan yang lain. Sedekat apapun orang itu, aku akan tetap nyaman bercerita denganmu, kamu pendengar yang baik terlebih kamu penyemangat yang baik pula.

Hei.
Apa alasan yang membuat mu yakin kalau yang kali ini akan bertahan sangat lama? Aku saja tidak yakin dengan ini hehe.

Aku membaca postinganmu tentang tembok. Terkadang aku merasa aku pun sering membangun tembok itu. Di satu sisi aku ingin menghacurkannya juga. Apa yang akan kamu lakukan jika kamu menjadi aku? Ketika aku ingin merenovasi ruangan yang tadi nya dibatasi tembok menjadi tanpa tembok. Tembok yang ada sekarang adalah tembok yang membuat persekutuan, menimbulkan hal-hal buruk. Tembok yang transparan tapi kedap suara. Visualnya terlihat sangat baik tapi audio nya busuk sama sekali.
Apa yang harus dilakukan? Aku ingin tetap berada diruangan ini, tapi aku juga mau diterima diruangan itu.

Aku mau terus melanjutkan surat menyurat denganmu. Sampai kapanpun.

regards,
Anita.

No comments:

Post a Comment